Dulu
ungkapan hanya bisa tertuang lewat tulisan. Mereka anggap unik, kebanyakan
memberikan apresiasi, namun bagiku agak naif. Palsu. Berbicara lewat tulisan
hanya kiasan. Layaknya melempar batu di kobaran api, panasnya di kulit memang
menyisakan bekas yang masih bisa dilihat dikemudian hari.. Kadang biasa, kadang
jengah mengingatnya. sekedar itu.
Denganmu seperti
kucuran hujan, bekasnya segera hilang diterpa terik. Sederhana, tanpa
meninggalkan jejak.. Namun sangat bermanfaat di kemudian hari. Bukan sesuatu
biasa, kan? Aliran airnya di bawah tanah adalah sumber kehidupan.Denganmu, aku bisa
menumpahkan segalanya, tanpa ragu, tanpa malu. Kamu yang ada disampingku, menjagaku dengan membangun pijakan-pijakan masa depanku. Kamu yang menjadikanku manusia paling bersyukur.Kamu begitu berharga, setelah Tuhan dan kedua orangtuaku.Seandainya masih dipertemukan oleh jodoh, aku hanya ingin menghabiskan seluruh sisa usia dengan melakukan perjalanan denganmu..