Senin, 21 Februari 2011

At The End



Titik dan koma, aku hanya ingin melewatinya tanpa tersentuh.

Tanda baca hidup yang seringkali digunakan manusia untuk menutupi kemunafikan mereka dan aku mengutukinya keras – keras.
Aku berbeda dengan kebanyakan.. kaupun sudah tahu tapi pura – pura amnesia dan menjadikannya sebagai topeng untuk menutupi kebenaran lalu melupakan janji – janji.

Garis lurus panjang tanpa jeda mencekungkan penglihatan, ada metafora di sana.
Kosong.. baru menyadarinya setelah sekian lamanya mati suri

Aku bodoh! Masih saja berlari mengejar harapan karena mengira ada tali halus yang masih menghubungkan kita
Entah dimanapun berada bahkan saat bias pun aku masih bisa merasakanmu, keberadaanmu, gerak – gerikmu..
Bukan pula sebab suratan mencintaimu, namun karena memang aku ingin dan mau melakukannya untukmu. Melupakan aturan, kau tau kenapa?
Karena aku sudah menolak takdir sejak mengenalmu.
Hingga mengucapkan bahwa aku akan menjagamu hingga akhir kita.

Sebenarnya kau sudah meninggalkanku sendiri sejak air mata mengering tanpa tau untuk siapa ia tertumpah.

Akhirnya aku bisa mengikhlaskanmu..
Bukan dengan cara yang manis tapi setidaknya sejak saat ini aku tidak akan mengusikmu lagi.


Bye..

0 komentar:

Posting Komentar