Senin, 21 Februari 2011

Last Letter



Sepi, merasa sendiri.  
Hening ini sama seperti sebelumnya. 
Aku masih menunggu, tercenung sambil menggenggam erat harapan.
Menunggu dengan cemas apakah disana kau sudah menyingkap lelap dalam buai waktu yang terlalu dini untuk mimpi datang menyapamu. 


Aku rindu padamu, aku rindu perbincangan kita ketika malam tiba. 
Membicarakan segala sesuatu yang terjadi setelah sehari penuh bergelung dengan peluh, seolah seluruh lelah terbayar hanya dengan mendengar suaramu. 

Sekarang semuanya berbeda 

Sadari aku memang tidak sempurna dan acapkali membuatmu kecewa. 
Setelah semuanya, aku ingin agar kau menemukan sinar lain dalam hidupmu

Jalan yang kau putuskan adalah liku untuk bisa meretas cintamu yang hakiki.
Walaupun berharap itu adalah aku. 

Akhirnya kita tiba pada persimpangan ini. 
Genggaman tanganku mulai merenggang, aku tidak pernah letih percaya pada cintaku kepadamu hanya memang cinta tidak harus selalu saling memiliki

Sungguh tidak mudah tetapi inilah yang terjadi. 

Please turn you back and walk away, mungkin bahagiamu bukan denganku. 

Aku sayang padamu dan seterusnya perasaan ini akan tetap sama.

Kau selalu ada dalam setiap doa dan langkahku...

0 komentar:

Posting Komentar