Senin, 21 Februari 2011

Worried


Sudah berapa banyak tempat terlewat, gang - gang sempit penuh luka menganga.
Tahukah betapa sulitnya kukenali diriMu?
Butuh ratusan cahaya dan kehidupan untuk mengetahuinya.
Lama, aku melemah jadi pikun dan kadang terkena amnesia dadakan.
Terseok compang-camping di halaman rumahMu.
Hingga tidak terkendali kuciumi aspal kering, kucabut dan kumakan rerumputan.
Tidak sabar bertemu di gerbang suciMu.
Tapi... ah, hanya diam terpancang kuat di sebelah tiang listrik.
Apakah aku pantas untuk Kau terima?

0 komentar:

Posting Komentar